Identifikasi Permasalahan Teknis berkaitan dengan
dilema etika profesi (MATERI 10)
Dilema etika (ethical
dilemma) yaitu situasi yang dihadapi
oleh seseorang yang harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepat. Seorang
akuntan, auditor, serta pelaku bisnis
lainnya menghadapi berbagai dilema etika dalam menjalani karier bisnisnya. Seorang
auditor yang menghadapi klien, bahwa klien mengancam dirinya untuk mencari
auditor baru, kecuali auditor bersedia menerbitkan suatu pendapat wajar tanpa
pengecualian, hal tersebut akan membuat auditor mengalami dilema etika jika
permintaan klien tidak dapat terpenuhi.
Metode-metode rasionalisasi yang sering digunakan, yang
dengan mudah dapat mengakibatkan tindakan tidak etis:
·
Setiap orang dapat
melakukannya
·
Jika sah menurut hukum, hal
itu dikatakan etis
·
Kemungkinan penemuan dan konsekuensinya
Kerangka kerja formal telah
dikembangkan untuk membantu menyelesaikan dilema etika. Tujuan dari kerangka
kerja yaitu mengidentifikasi suatu isu-isu etis serta dapat memutuskan tindakan
yang tepat dengan menggunakan nilai dari orang itu sendiri. Berikut ini
terdapat enam langkah dalam pendekatan alternatif yag relatif sederhana dalam
menyelesaikan dilema etika:
1.
Mendapatkan fakta yang sesuai
atau relevan
2.
Mengidentifikasi isu-isu etis
berdasarkan fakta tersebut
3.
Menentukan siapa yang akan
terpengaruh oleh akibat dari dilema tersebut dan bagaimana setiap orang tersebut
dapat terpengaruhi
4. Mengidentifikasi berbagai alternatif
5.
Mengidentifikasi konsekuensi
yang mungkin terjadi dari setiap alternatif
6.
Memutuskan tindakan yang tepat
Studi Kasus Numerik Berkenaan Dengan Etika Profesi Bidang Design Dan Proses Produksi, Bidang Material, Bidang Thermal
Studi Kasus Pada Komponen Air Pendingin HX
Komponen Air pendingin HX salah satunya yaitu generator, generator merupakan kmponen dari air pendingin HX yang memperhatikan sistem pembangkit energy mekanik menjadi energy listrik. Generator beroperasi sebagai bentuk transformasi dengan menimbulkan panas pada inti besi maupun lilitan stator dan rotor. Panas yang akan timbul dengan pemasangan sistem pendingin, pemasangan sistem pendingin berfungsi agar panas yang ditimbulkan tidak melebihi batas ketentuan yang telah ditentukan berdasarkan design yang telah dibuat.
Contoh pendingin generator yaitu pada pendingin generator PLTA Cirata, dimana proses kerjanya dilakakukan dengan menggunakan alat penukar kalor atu sering disebut dengan air cooler. Tahap-tahap proses yang dilakukan dapat dilihat sebagai berikut:
1. Udara panas dihembuskan pada sekitar kumparan generator dengan melewati pipa-pipa pendingin yang ada pada air cooler.
2. Air cooler yang ada tersebut harus terhindar dari material atau kandungan-kandungan senyawa yang dapat mangakibatkan timbilnya endapan .
3. Apabila terdapat endapan-endapan pada pipa-pipa , maka panas yang diserap tadi akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kemampuan alat pendingin mengalami penurunan dan dapat mengalami kerugian.
Pendingin generator PLTA Cirata dapat diperhitungkan dengan data-data dari design. Berdasarkan contoh studi kasus pada pendingin generator PLTA Cirata dapat disimpulkan bahwa efektifitas alat pendingin mengalami penurunan sebesar 33%, karena penyerapan maksimum panas yang diserap sebesar 1694,14 kW dengan efektifitas alat pendingin sekitar 76, 75%, sedangkan persentase kondisi aktualnya sebesar 99,21%. Kasus tersebut dapat diselesaikan permasalahannya dengan menanggulangi dan melaksanakan program pemeliharaan yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas dari air cooler tersebut.
Studi Kasus Pada Komponen Tangki Reactor
Studi kasus ini berkaitan dengan bagaimana cra menentukan rangkaian Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB), dimana rangkaian seri atau rangkaian pararel yang lebih baik digunakan.
Reaktor Tangki Alir Berpengaduk (RATB) merupakan suatu jenis reactor yang berfungsi sebagai pengaduk dan diasumsikan untuk bekerja dalam tangki yang sempurna. Konsentrasi yang terdapat dalam tangki tersebut harus seragam dengan konsentrasi aliran yang keluar dari reactor. Pada umumnya rangkaian RATB ini disusun dan dioperasikan dalam bentuk rangkaian seri maupun pararel, karena sering digunakan dalam jumlah banyak atau dalam jumlah lebih dari satu.
Penyusunan rangkaian reactor ini dipengaruhi oleh pemilihan berbagai pertimbangan, keperluan dan operasinya. Namun secara umum rangkaian seri lah yang lebih baik diterapkan pada RATB dibandingkan dengan rangkaian pararel, karena pada rangkaian seri dapt terlihat dengan jelas dan mudah dalam penyusunannya. Selain itu penerapan rangkaian seri dapat dilihat dari konversi reaksi yang akan dihasilkan dan dapat dilihat dari segi ekonomisnya.
1. Konversi Reaksi
Reactor dengan susunan seri sangat sederhana, namun dapat mereaksikan kembali reaktan yang sebelumnya tidak dapat bereaksi, dilakukan terus menerus sampai konversi yang didapatkan sudah mencapai nilai optimum. Sedangkan jika menggunakan susunan pararel reaksi yang terjadi hanya sekali sehingga masih banyak reaktan yang tidak bereaksi.
2. Segi Ekonomis
Susunan seri tidak perlu memerlukan banyak tempat atau wadah untuk penyimpanan bahan baku dan konveyor yang digunakan cukup satu jadi dapat menghemat biaya juga. Sedangkan susunan pararel perlu menambahkan alat untuk menampung teaktor yang belum beraksi, sehinga biaya yang dikeluarkan lebih mahal.
Sumber:
http://allaboutchemeng.blogspot.com/2011/05/reaktor-alir-tangki-berpengaduk-ratb.htmlhttps://nanangrihanggoro.wordpress.com/2011/06/01/studi-kasus-numerik-berkenaan-dengan-etika-profesi-bidang-design-dan-proses-produksi-bidang-material-bidang-thermal/
Contoh Soal
1. Komponen Air pendingin HX salah satunya jenis komponen yang berbentuk…
a. Kompresor
b. Generator
c. Reactor
d. Traktor
2. Dibawah ini yang merupakan contoh pendingin generator adalah…
a. PLTU
b. PLTN
c. PLTA
d. Salah semua
3. Cara menangani permasalahan efektifitas alat pendingin yang mengalami penurunan adalah dengan…
a. Kasus tersebut dapat diselesaikan permasalahannya dengan menanggulangi dan melaksanakan program pemeliharaan yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas dari air cooler
b. Kasus tersebut dapat diselesaikan permasalahannya dengan program pemeliharaan saja
c. Kasus tersebut dapat diselesaikan permasalahannya dengan adanya dana yang disalurkan pemerintah
d. Kasus tersebut dapat diselesaikan permasalahannya dengan menanggulangi dan melaksanakan program pelayanan yang dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pelayanan dari air cooler tersebut.
4. Pada penyusunan rangkasian seri dan pararel pada komponen tangki reactor lebih baik seri atau pararel…
a. Lebih baik rangkaian pararel
b. Lebih baik rangkaian seri
c. Rangkaian seri dan parerel sangat baik digunakan
d. Rangkaian seri dan parerel tidak cocok digunakan
5. Keuntungan menggunakan rangkaian seri, kecuali…
a. Biaya murah
b. Dapat mereaksikan kembali reaktan yang sebelumnya tidak dapat bereaksi
c. Tidak memerlukan banyak wadah
d. Semua benar